Analisis determinan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan

Authors

  • Diana Institut Kesehatan Sumatera Utara
  • Hotmadeli Institut Kesehatan Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.62290/hjph.v1i3.33

Keywords:

ASI eksklusif, MP-ASI, BBLR, stunting pada balita

Abstract

Latar belakang: Anak balita yang mengalami stunting memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, dan tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal pada bulan Maret 2023. Subjek penelitian ini adalah seluruh ibu balita yang berkunjung di Puskesmas Ulu Pungkut selama bulan September 2022-Maret 2023 sebanyak 131 orang. Penelitian ini melibatkan 62 orang ibu balita dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada ibu balita. Analisis data penelitian menggunakan uji Chi Square.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 38,7% balita memiliki riwayat BBLR, sebanyak 67,7% balita tidak diberi ASI eksklusif, sebanyak 51,6% balita memiliki riwayat pemberian MP-ASI yang tidak sesuai dan sebanyak 38,7% balita usia 24-59 bulan mengalami stunting. Riwayat BBLR (p = 0,629; PR = 0,68; 95%CI 0,149-5,120) tidak signifikan terhadap kejadian stunting pada balita. Riwayat pemberian ASI eksklusif (p = 0,001; PR = 9,9; 95%CI 1,317 – 27,019) dan MP-ASI (p = 0,002; PR = 17,2; CI95% 1,508 – 29,812) signifikan terhadap kejadian stunting pada balita.

Kesimpulan: Balita yang memiliki riwayat pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI yang sesuai berkorelasi signifikan terhadap kejadian stunting.

Published

2024-07-31

Issue

Section

Original Article