Determinan kejadian putus berobat pasien tuberkulosis

Authors

  • Ummi Kalsum Universitas Prima Indonesia
  • Ermi Girsang Universitas Prima Indonesia
  • Sri Lestari Ramadhani Nasution Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.62290/hjph.v1i3.32

Keywords:

Putus berobat, pengetahuan, efek samping obat, TB

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Tuberkulisis (TB) merupakan salah satu penyakit kesehatan masyarakat secara global hingga saat ini. Berhenti konsumi obat sebelum 6 bulan dapat meningkatkan risiko kematian bagi penderita dan penularan bagi orang lain termasuk anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kejadian putus berobat (drop out) pasien TB.

Metode: Desain penelitian yang digunakan berupa crossectional. Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari-Mei 2024. Subjek penelitian ini adalah seluruh penderita TB yang berkunjung di Puskesmas Aek Goti sebanyak 200 orang. Besar sampel sebanyak 100 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Analisis data penelitian menggunakan uji uji Chi Square.

Hasil: Hasil penelitian melaporkan bahwa pengetahuan pasien TB paling banyak pada kategorik kurang baik sebanyak 52%. Sebanyak 87% dukungan pendamping minum obat adalah tidak aktif. Sebanyak 96% responden mengalami efek samping obat dengan kategorik berat. Sebanyak 95% tenaga kesehatan adalah mendukung pasien TB untuk berobat.  

Kesimpulan: Pengetahuan, dukungan petugas kesehatan serta efek samping obat signifikan terhadap kejadian putus berobat pada pasien TB.

Published

2024-07-31

Issue

Section

Original Article