Hubungan berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting: Tinjauan Literatur

Authors

  • Syahrul Khairati Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia https://orcid.org/0009-0001-4601-8113
  • Siti Maisyaroh Fitri Siregar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar, Aceh Barat, Indonesia
  • Sri Wahyuni Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia
  • Nurhasanah Nurhasanah Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.62290/hjph.v1i3.30

Keywords:

Berat badan lahir rendah, stunting

Abstract

Latar Belakang: Berat badan lahir pada bayi berkaitan erat dengan kejadian pascakelahiran, neonatus, dan morbiditas, dan dalam jangka panjang, berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak hingga kematian. Efek Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sering kali diwariskan pada keturunannya, termasuk berat badan kurang atau stunting. Stunting menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan motorik anak sehingga pertumbuhan fisik, perkembangan mental, dan status kesehatannya terhambat. Stunting juga menyebabkan skor Intelligence Quotient (IQ) rata-rata sebelas poin lebih rendah dari anak-anak pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara BBLR dengan kejadian stunting berdasarkan berbagai artikel dengan judul yang sama.  

Metode: Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur pada artikel yang diterbitkan pada tahun 2020-2024 dengan kata kunci BBLR dan kejadian stunting. Kriteria artikel menggunakan desain penelitian case-control dan analisis uji chi-square, serta lokasi penelitian tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Hasil: Hasil pencarian untuk semua artikel diperoleh sembilan artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis terhadap sembilan artikel menunjukkan bahwa enam artikel menyatakan adanya hubungan antara BBLR dan stunting, dan tiga artikel tidak menunjukkan adanya hubungan.

Kesimpulan: BBLR merupakan salah satu fakor risiko kejadian stunting yang dimulai dari sejak dalam kandungan. Malnutrisi dan infeksi yang terjadi pada ibu hamil dan merupakan awal mula terjadinya stunting.

Published

2024-07-31

Issue

Section

Review Article