Analisis jumlah dan perilaku membersihkan tempat penampungan air dengan keberadaan jentik Aedes aegypti

Authors

  • Buyung RB. Diningrat Daulay Dinas Kesehatan Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Indonesia
  • Michael Perimsa Universitas Sumatera Utara
  • Dhani Syahputra Bukit Universitas Sumatera Utara
  • Lanova Dwi Arde Universitas Sumatera Utara
  • Annisa Rizka Lestari Universitas Sumatera Utara
  • Maha Jothi Latha Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.62290/hjph.v1i2.21

Keywords:

Jentik, tempat penampungan air, perilaku

Abstract

Latar belakang: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) setiap tahunnya meningkat di Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Utara yang ditemukan sebanyak 7.584 kasus. Kota Tebing Tinggi termasuk daerah endemis DBD, khususnya Kelurahan Persiakan ditemukan 8 kasus yang meningkat dari tahun sebelumnya. Beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan kasus DBD adalah jumlah tempat penampungan air dan perilaku membersihkan tempat penampungan air. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan jumlah tempat penampungan air dan perilaku membersihkan tempat penampungan air dengan keberadaan jentik Aedes aegypti di Kelurahan Persiakan.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh rumah di Kelurahan Persiakan, dipilih 100 rumah sebagai sampel riset menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data meliputi jumlah tempat penampungan air, perilaku masyarakat dan keberadaan jentik dengan instrumen kuesioner. Larvae project digunakan untuk melihat keberadaan jentik.
Hasil: Perilaku menguras dan membersihkan tempat penampungan air seminggu sekali memiliki hubungan yang signifikan terhadap keberadaan jentik (p = 0,007). Jumlah tempat penampungan air dan perilaku mengganti air pada vas bunga atau tempat minum hewan peliharaan seminggu sekali tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap keberadaan jentik (p > 0,005).
Kesimpulan: Perilaku menguras dan membersihkan tempat penampungan air seminggu sekali berhubungan dengan keberadaan jentik aedes aegypti.

Published

2024-03-31

Issue

Section

Original Article